Orang yang Aku Kagumi dan Alasannya

 


---


Orang yang Aku Kagumi dan Alasannya


Ada banyak orang yang datang dan pergi dalam hidup kita. Ada yang sekadar lewat, ada yang tinggal sebentar, dan ada pula yang meninggalkan jejak yang tidak mudah hilang. Di antara semua itu, ada satu sosok yang sampai hari ini masih aku kagumi. Bukan karena ia sempurna, tetapi justru karena ia manusia yang apa adanya.


Sosok itu adalah (Isi nama orangnya di sini, boleh: Ayah / Ibu / Guru / Sahabat).


1. Cara Ia Menghadapi Hidup


Yang membuatku kagum bukan kata-kata besarnya, melainkan langkah kecil yang ia lakukan setiap hari.

Ia tidak selalu berceramah tentang kesabaran, tapi ia sabar.

Ia tidak selalu bicara tentang kebaikan, tapi ia baik.

Kadang kita memang tidak butuh banyak penjelasan. Kita hanya perlu seseorang yang hadir, yang gerakannya pelan namun nyata.


2. Tidak Sempurna, Tapi Tulus


Aku tahu betul ia punya kekurangan.

Ada hal yang ia tidak kuasai, ada keputusan yang mungkin tidak selalu tepat. Tapi justru dari situ aku belajar bahwa ketulusan jauh lebih bernilai daripada kesempurnaan.


Orang yang aku kagumi adalah seseorang yang tetap mencoba, bahkan ketika dunia terasa berat.

Yang tetap berusaha lembut, bahkan ketika hatinya mungkin juga pernah tersakiti.


3. Pelajaran yang Ia Berikan Tanpa Ia Sadari


Dari dirinya aku belajar:


Bahwa kebaikan tidak perlu diumumkan


Bahwa cinta tidak selalu ribut; ia bisa diam, tapi tetap terasa


Bahwa kuat tidak berarti tidak pernah jatuh, melainkan berani bangun pelan-pelan



Ada kalanya aku ingin menjadi sepertinya.

Bukan meniru seluruh dirinya, tetapi mengambil sedikit dari ketulusan dan kesabaran yang ia tunjukkan.


4. Mengapa Sosok Ini Sangat Berarti


Karena kehadirannya mengingatkanku bahwa: Hidup tidak harus hebat untuk berarti.

Yang penting adalah bagaimana cara kita memperlakukan orang lain, dan bagaimana cara kita merawat diri sendiri dalam prosesnya.


Sosok ini mungkin tidak dikenal banyak orang. Namanya tidak tertera dalam buku sejarah, tidak muncul di layar, tidak viral, tidak bising.

Namun di dalam hidupku, ia cukup.

Ia berharga.

Ia nyata.


> Kadang, orang yang paling kita kagumi adalah orang yang bahkan tidak tahu bahwa ia sedang mengajarkan kita tentang hidup.





---



Comments

Popular posts from this blog

Catatan Hari Ini: Pelajaran Kecil yang Aku Dapat

Mengapa Aku Memulai Blog Ini